Studi baru menunjukkan bahwa orang muda baik pria ataupun wanita yang memiliki kebiasaan merokok lebih mungkin mengalami serangan stroke sebelum usia 50 tahun dibandingkan rekan-rekan mereka yang menghindari rokok.
Merokok telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke pada orang tua. Namun penelitian terbaru, para ilmuwan memeriksa data pada 615 pasien terkena stroke sebelum usia 50 tahun. Jadi data ini telah menunjukan para penderita stroke kini juga menjamur dikalangan orang yang relatif masih sangat muda.
Hasil menunjukkan para perokok, 88 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada mereka yang tidak pernah merokok.
Penyebabnya sangat sederhana, semakin Anda sering merokok, semakin besar kemungkinan Anda mengalami stroke. Merokok menyebabkan peradangan di pembuluh darah, yang meningkatkan risiko pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko stroke. Mengurangi kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko stroke, tetapi berhenti adalah pilihan terbaik.
Dalam studi baru, para ilmuwan berfokus pada apa yang dikenal sebagai stroke iskemik - atau stroke yang terjadi ketika gumpalan darah menghalangi arteri untuk membawa darah ke otak.
Kebanyakan pria dan wanita mengalami stroke pada kelompok usia 35-49 tahun. sehingga usia terkena serangan stroke sekarang tak hanya terjadi pada orang lanjut usia lagi.
Kesimpulan dalam peneltian terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara merokok dan stroke pada orang dewasa yang lebih tua mirip dengan orang dewasa muda. Allan Hackshaw, seorang peneliti di University of London di Inggris, mengatakan: "Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok memiliki efek berbahaya bahkan pada orang muda, banyak di antaranya mungkin menderita konsekuensi jangka panjang dan cacat fisik."
Nah sekarang pilihannya tentu berada di tangan anda, apakah anda akan memilih berhenti merokok atau meneruskannya kebiasaan buruk yang menyebabkan bahaya bagi kesehatan. Salam Sehat.